Senin, 30 April 2012

BBM mau naik, mahasiswa turun aksi


BBM mau naik, mahasiswa turun aksi
Sebenarnya ini bukan berita tentang seluruh mahasiswa di Jakarta yang turun berdemo di jalanan pada tanggal 29 Maret 2012 kemarin. Ini hanya tentang pengalaman saya secara pribadi. Kalau tulisan untuk mahasiswa yang turun berdemo secara keseluruhan itu .
Tiga tahun saya kuliah, belum pernah saya merasakan yang namanya demonstrasi mahasiswa. tidak pernah. saya biasanya hanya melihat mereka ketika menonton tv dan ketika saya sedang melewati jalanan tempat kejadian demonya.
Terkadang saya mengeluh dan memaki mereka, padahal saya dengan mereka itu sama-sama mahasiswa. pada saat itu saya belum pernah merasakan turun langsung ke jalan seperti yang saya katakan tadi di atas.

Kamis, 12 April 2012

Teknologi Informasi dan Komunikasi


Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information and Communication Technologies (ICT), adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi Informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena itu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan. Jadi Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media. Istilah TIK muncul setelah adanya perpaduan antara teknologi komputer (baik perangkat keras maupun perangkat lunak) dengan teknologi komunikasi pada pertengahan abad ke-20. Perpaduan kedua teknologi tersebut berkembang pesat melampaui bidang teknologi lainnya. Hingga awal abad ke-21 TIK masih terus mengalami berbagai perubahan dan belum terlihat titik jenuhnya.

Penerapan TIK dalam Pendidikan di Indonesia
Indonesia pernah menggunakan istilah telematika (telematics) untuk arti yang kurang lebih sama dengan TIK yang kita kenal saat ini. Encarta Dictionary mendeskripsikan telematics sebagaitelecommunication + informatics (telekomunikasi + informatika) meskipun sebelumnya kata itu bermakna science of data transmission. Pengolahan informasi dan pendistribusiannya melalui jaringan telekomunikasi membuka banyak peluang untuk dimanfaatkan di berbagai bidang kehidupan manusia, termasuk salah satunya bidang pendidikan. Ide untuk menggunakan mesin-belajar, membuat simulasi proses-proses yang rumit, animasi proses-proses yang sulit dideskripsikan sangat menarik minat praktisi pembelajaran. Tambahan lagi, kemungkinan untuk melayani pembelajaran yang tak terkendala waktu dan tempat juga dapat difasilitasi oleh TIK. Sejalan dengan itu mulailah bermunculan berbagai jargon berawalan e, mulai dari e-book, e-learning, e-laboratory, e-education, e-library, dan sebagainya. Awalan e bermakna electronics yang secara implisit dimaknai berdasar teknologi elektronika digital. Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran di Indonesia telah memiliki sejarah yang cukup panjang. Inisiatif menyelenggarakan siaran radio pendidikan dan televisi pendidikan merupakan upaya melakukan penyebaran informasi ke satuan-satuan pendidikan yang tersebar di seluruh nusantara. Hal ini adalah wujud dari kesadaran untuk mengoptimalkan pendayagunaan teknologi dalam membantu proses pembelajaran masyarakat. Kelemahan utama siaran radio maupun televisi pendidikan adalah tidak adanya feedback yang seketika. Siaran bersifat searah yaitu dari narasumber atau fasilitator kepada pembelajar. Introduksi komputer dengan kemampuannya mengolah dan menyajikan tayangan multimedia (teks, grafis, gambar, suara, dan gambar bergerak) memberikan peluang baru untuk mengatasi kelemahan yang tidak dimiliki siaran radio dan televisi. Bila televisi hanya mampu memberikan informasi searah (terlebih jika materi tayangannya adalah materi hasil rekaman), pembelajaran berbasis teknologi internet memberikan peluang berinteraksi baik secara sinkron (real time) maupun asinkron (delayed). Pembelajaran berbasis Internet memungkinkan terjadinya pembelajaran secara sinkron dengan keunggulan utama bahwa pembelajar maupun fasilitator tidak harus berada di satu tempat yang sama. Pemanfaatan teknologivideo conference yang dijalankan dengan menggunakan teknologi Internet memungkinkan pembelajar berada di mana saja sepanjang terhubung ke jaringan komputer. Selain aplikasi unggulan seperti itu, beberapa peluang lain yang lebih sederhana dan lebih murah juga dapat dikembangkan sejalan dengan kemajuan TIK saat ini.

Web jurnal : http://jurnaltik.wordpress.com/

Senin, 09 April 2012



Pelaksanaan Ujian Nasional

Pelaksanaan Ujian Nasional di Indonesia telah dimulai sejak tahun 2004 silam, sebagai bagian dari rencana jangka panjang pemerintah meningkatkan kualitas pendidikan nasional. pada awal pelaksanaannya mata pelajaran yang diujikan bersifat umum meliputi bahasa Indonesia, matematika dan bahasa inggris. namun pada tahun 2009 jumlah mata pelajaran yang diujikan meningkat menjadi enam mata pelajaran yang disesuaikan dengan penjurusan siswa (kelas Bahasa, IPA dan IPS). begitu pun standar nilai rata-rata ditingkatkan secara bertahap dari tahun ke tahun, mulai dari 4.1 hingga sekarang rata-rata 5.5. Jika pada awalnya UN hanya diperuntukkan pada tingkat menengah atas (SMA) sekarang meliputi juga SMP dan bahkan SD.
Berdasarkan definisi awalnya UN merupakan ujian tertulis yang menjadi salah satu faktor penentu kelulusan siswa. sampai di sini tidak ada masalah dan telah menjadi suatu keharusan dalam sistem pendidikan modern. permasalahan muncul ketika UN diberlakukan secara nasional dan menjadi satu-satunya faktor yang menentukan kelulusan siswa bersangkutan. dalam argumennya pemerintah menekankan bahwa UN perlu terus dijalankan untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia agar tidak semakin tertinggal dari negara-negara lainnya, dan untuk kepentingan pemetaan pendidikan. dalam catatan pemerintah juga disebutkan bahwa dari tahun ke tahun telah terjadi peningkatan jumlah kelulusan siswa, dan betapa ternyata UN juga terbukti telah meningkatkan semangat belajar siswa dan kualifikasi guru bersangkutan.
Sementara di sisi lain, sebagian budayawan dan pakar pendidikan nasional kerap mengkritisi kebijakan standarisasi UN. Megawati misalnya, dalam kapasitasnya sebagai budayawan, menilai UN sebagai anti kebhinekaan karena mengabaikan perbedaan-perbedaan kultur lokal dan geografi; sementara Winarno Surakhmad menilai UN sebagai salahsatu bentuk reduksionisme pendidikan di Indonesia. Dalam pandangannya Indonesia tidak bisa diseragamkan, harus ada pembedaan dan penekanan yang khas daerah masing-masing. Kritik lainnya menyangkut efek domino negative dari diberlakukannya standarisasi UN secara nasional, seperti: ditekannya kreativitas guru dan sekolah, terpinggirkannya ilmu akhlaq dan budaya, tersitanya waktu luang siswa untuk kegiatan mandiri sebagai akibat dari fokus siswa dan pihak sekolah terhadap UN semata.

Minggu, 08 April 2012

Strategi belajar di perguruan tinggi.


Strategi belajar di perguruan tinggi. 
 Belajarlah Untuk Menetapkan Tujuan Yang Realistis

            Tetapkan tujuan jangka pendek, menengah dan panjang yang realistik. Miliki strategi dan taktik untuk meraih tujuan-tujuan tersebut secara cepat dan tepat. menyusun jadwal kegiatan merupakan satu kegiatan terpenting yang harus dilakukan mahasiswa setiap hari. dengan membuat jadwal kegiatan, dan menfokuskan waktu, pikiran dan energi untuk melaksanakan proses pembelajaran terbaik, maka akan memiliki lebih banyak waktu untuk proses pembelajaran dan kegiatan pribadi. menghadiri setiap kuliah dan mengerjakan semua tugas adalah cara untuk meraih prestasi akademik terbaik harus belajar dengan lebih cerdas, bukan lebih keras. Luangkan waktu tertentu untuk belajar dalam iklim yang kondusif. pelajari ulang semua materi kuliah yang sudah terima secara menyeluruh dan lebih mendalam. bentuk kelompok belajar untuk memperluas wawasan dan untuk mengatasi masalah yang sulit untuk selesaikan sendiri.





Menyukai Blackberry
Di sini saya hanya ingin menulis secara singkat pandangan saya mengenai perang Blackberry VS Android. menurut saya, satu-satunya kelebihan dari Blackberry adalah Blackberry Messenger. fitur obrolan ini tidak akan dapat kita temukan di gadget lain. suka atau tidak suka, harus diakui, ada kekuatan komunitas yang luar biasa di antara para pengguna Blackberry. Kekuatan komunitas ini bila digunakan dengan baik akan memberikan manfaat yang sangat berarti.
Tanpa disadari, para pengguna Blackberry telah diperbudak oleh Research In Motion. RIM akan senantiasa mengeluarkan produk baru dan para pengguna yang sudah keranjingan ini akan selalu memburu gadget baru yang dikeluarkan oleh RIM tersebut. bagi para pengguna Blackberry, di sana Anda akan menemukan beragam aplikasi obrolan seperti Yahoo Messenger, Google Talk dan Whatsapp. aplikasi-aplikasi ini sifatnya universal, sehingga dapat digunakan di semua gadget. beragam aplikasi-aplikasi yang unik dan bermanfaat bisa  peroleh dengan gratis.
Di Blackberry VS Android ini, saya tidak ingin mengatakan Android lebih baik dari Blackberry, atau sebaliknya Blackberry lebih baik dari Android. setiap gadget punya kelebihannya masing-masing. dan tentunya keputusan setiap orang dalam memilih gadget harus dihargai. maka janganlah terlalu berlarut-larut dalam perang Blackberry VS Android.



Strategi belajar di perguruan tinggi. 
 Belajarlah Untuk Menetapkan Tujuan Yang Realistis
            Tetapkan tujuan jangka pendek, menengah dan panjang yang realistik. Miliki strategi dan taktik untuk meraih tujuan-tujuan tersebut secara cepat dan tepat. menyusun jadwal kegiatan merupakan satu kegiatan terpenting yang harus dilakukan mahasiswa setiap hari. dengan membuat jadwal kegiatan, dan menfokuskan waktu, pikiran dan energi untuk melaksanakan proses pembelajaran terbaik, maka akan memiliki lebih banyak waktu untuk proses pembelajaran dan kegiatan pribadi. menghadiri setiap kuliah dan mengerjakan semua tugas adalah cara untuk meraih prestasi akademik terbaik harus belajar dengan lebih cerdas, bukan lebih keras. luangkan waktu tertentu untuk belajar dalam iklim yang kondusif. pelajari ulang semua materi kuliah yang sudah terima secara menyeluruh dan lebih mendalam. bentuk kelompok belajar untuk memperluas wawasan dan untuk mengatasi masalah yang sulit untuk selesaikan sendiri.

pelaksanaan ujian nasional


Pelaksanaan Ujian Nasional 



Pelaksanaan Ujian Nasional di Indonesia telah dimulai sejak tahun 2004 silam, sebagai bagian dari rencana jangka panjang pemerintah meningkatkan kualitas pendidikan nasional. pada awal pelaksanaannya mata pelajaran yang diujikan bersifat umum meliputi bahasa Indonesia, matematika dan bahasa inggris. namun pada tahun 2009 jumlah mata pelajaran yang diujikan meningkat menjadi enam mata pelajaran yang disesuaikan dengan penjurusan siswa (kelas Bahasa, IPA dan IPS). begitu pun standar nilai rata-rata ditingkatkan secara bertahap dari tahun ke tahun, mulai dari 4.1 hingga sekarang rata-rata 5.5. Jika pada awalnya UN hanya diperuntukkan pada tingkat menengah atas (SMA) sekarang meliputi juga SMP dan bahkan SD.
Berdasarkan definisi awalnya UN merupakan ujian tertulis yang menjadi salah satu faktor penentu kelulusan siswa. sampai di sini tidak ada masalah dan telah menjadi suatu keharusan dalam sistem pendidikan modern. permasalahan muncul ketika UN diberlakukan secara nasional dan menjadi satu-satunya faktor yang menentukan kelulusan siswa bersangkutan. dalam argumennya pemerintah menekankan bahwa UN perlu terus dijalankan untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia agar tidak semakin tertinggal dari negara-negara lainnya, dan untuk kepentingan pemetaan pendidikan. dalam catatan pemerintah juga disebutkan bahwa dari tahun ke tahun telah terjadi peningkatan jumlah kelulusan siswa, dan betapa ternyata UN juga terbukti telah meningkatkan semangat belajar siswa dan kualifikasi guru bersangkutan.
Sementara di sisi lain, sebagian budayawan dan pakar pendidikan nasional kerap mengkritisi kebijakan standarisasi UN. Megawati misalnya, dalam kapasitasnya sebagai budayawan, menilai UN sebagai anti kebhinekaan karena mengabaikan perbedaan-perbedaan kultur lokal dan geografi; sementara Winarno Surakhmad menilai UN sebagai salahsatu bentuk reduksionisme pendidikan di Indonesia. Dalam pandangannya Indonesia tidak bisa diseragamkan, harus ada pembedaan dan penekanan yang khas daerah masing-masing. Kritik lainnya menyangkut efek domino negative dari diberlakukannya standarisasi UN secara nasional, seperti: ditekannya kreativitas guru dan sekolah, terpinggirkannya ilmu akhlaq dan budaya, tersitanya waktu luang siswa untuk kegiatan mandiri sebagai akibat dari fokus siswa dan pihak sekolah terhadap UN semata.